BAB I
PENDAHULUAN
Analisis
mengenai penentuan kegiatan ekonomi Negara, belum tentu sesuai dengan realiti
yang sebenarnya oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum sepenuhnya
sesuai dengan keadaan dalam perekonomian.
Dua
kegiatan pengeluaran yang penting dalam setiap ekonomi, yaitu ekspor dan impor.
Oleh karena itu analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional perlu
disempurnakan dengan memperhatikan pula efek kegiatan perdagangan luar negeri,
yaitu ekspor dan impor terhadap pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan
tingkat kegiatan suatu perekonomian. Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan
dalam penentuan keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai
kegiatan ekonomi dalam suatu Negara telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang
sebenarnya wujud dalam realitas.
Analisis
penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian seperti itu dinamakan sebagai
keseimbangan pendapatan nasional dalam ekonomi empat sector atau perekonomian
terbuka. Yaitu perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor dan impor. Maka
analisis mengenai penentuan keseimbangan tersebut boleh juga dinamakan sebagai
keseimbangan makro ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
Hubungan suatu
Negara dengan luar negeri dikenal sebagai perekonomian terbuka. Perekonomian
terbuka membuka peluang terjadinya kegiatan perdagangan luar negeri disamping
juga arus modal masuk dan keluar dari suatu Negara. Perekonomian terbuka atau
perekonomian empat sector adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan
ekspor dan impor dengan Negara-negara lain, karena kegiatan ekspor dan impor
merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian. Dalam
ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri aliran pendapatan dan
pengeluaran diperhatikan maka akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam
perekonomian terbuka adalah berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai
akibat dari wujudnya kegiatan ekspor dan impor.[1]
Secara fisik
ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam
negeri keluar Negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran
pengeluaran yang masuk kesector perushaan.dengan demikian pengeluaran agregat
akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada
akhirnya kegiatan ini akan menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional.
Secara fisik
impor merupakan pembelian dan pemasukan baran dari luar negeri atau kedalam
suatu perekonomian. Aliran sector ini akan menimbulkan aliran keluar dari
aliran pengeluaran dari sector rumah tangga kesector perusahaan.aliran yang
keluar ini akan menurunnya pendapatan nasional.
Kegiatan perdagangan
luar negeri membuka peluang ekspor dan impor yang disatu sisi dapat
meningkatkan efisiensi kegiatan ekonomi suatu Negara dan disisi lain dapat juga
menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif akan muncul bila suatu Negara tidak
efisien dalam menjalankan aktivitas kegiatan ekonominya sehingga cenderung
menjadi pasar bagi barang dan jasa dari Negara lain. Sebaliknya dampak fositif
akan diperoleh jika suatu Negara mampu menghasilkan berbagai barang dan jasa
yang melebihi jumlah produksi yang diperlukan didalam negeri dan mengekspor
kelebihannya. Kegiatan tersebut akan berdampak pada tingkat kegiatan ekonomi
dan tingkat pendapatan nasional. Ekspor dan impor juga dapat mempengaruhi
kegiatan perekonomian yang berlaku.
Penggunaan faktor-faktor
produksi sector perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan kesector Rumah
tangga, aliran pendapatan ini meliputi Gaji, Upah, Sewa, Bunga, dan keuntungan
lainnya. Dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka pengeluaran agregat
meliputi empat jenis pengeluaran, diantaranya:
1.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga keatas
barang-barang yang dihasilkan didalam negeri (Cdn).
2.
Investasi (I) untuk
menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
3.
Pengeluaran yaitu
pemerintah dan jasa diperoleh didalam negeri (G).
4.
Ekspor yaitu pembelian
Negara lain atas barang keatas barang buatan perusahaan-perusahaan dalam negeri
(X).
1. Grafik Sirkulasi Aliran
Pendapatan[2]
Suatu
bagan yang menunjukkan aliran pendapatan dan perbelanjaan yang berlaku
dalam suatu perekonomian.Sirkulasi aliran pendapatan tersebut dapat dibedakan
dalam beberapa bentuk,dan bentuknya tersebut dibuat sesuai dengan analisis
ekonomi. Di dalam analisismakroekonomi
biasanya sirkulasi aliran pendapatan ini dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu untuk perekonomian dua-sektor, tiga-sektor, dan perekonomianempat-sektor, atau
perekonomian terbuka.
Pada dasarnya sirkulasi aliran pendapatan yang digambarkan
dalam analisismakroekonomi menunjukkan interaksi diantara sektor perusahaan
dengan sektor-sektor yang menjadi pembeli barang-barang yang diproksikan sektor perusahaan.Aliran
pendapatan timbul sebagai akibat :
a.
penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki
rumah tangga.
b.
aliran pajak
dan pungutan pemerintah
yang lain
Sedangkan
aliran pembelanjaan timbul sebagai akibat pembelian-pembelian atas barang
dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan oleh rumah tangga pemerintahdan
penduduk luar negeri.
Grafik
sirkulasi aliran pendapatan
Aliran tersebut menggambarkan
aliran pendapatan dari sektor perusahaan kea rah sektor rumah tangga sebagai
akibat dari penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Aliran itu meliputi (1) gaji dan upah, yang merupakan pendapatan
tenaga kerja, (2) sewa yangmerupakan pendapatan dari tanah
dan bangunan, (3) bunga, yang merupakan pendapatan
dari modal, dan (4) keuntungan yang merupakan pendapatan pemilik perusahaan. Sebagian dari pendapatan ini tidak diterima oleh rumah tangga. Keuntungan-keuntungan perusahaan harus membayar pajak keuntungan, sedangkan pendapatan rumah tangga yang lain harus membayar
pajak pendapatan perseorangan.
Setelah dikurangi
pajak, pendapatan rumah tangga akan digunakan untuk membiayai beberapa kegiatan pembelanjaan atau
ditabung. Yang paling penting adalah untuk membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Sisa pendapatan
rumah tangga, yaitu setelah dikurangi oleh pajak, pengeluaran untuk konsumsi dan pengeluaran untuk membeli barang impor akan
ditabung dilembaga keuangan,
yang kemudian lembaga keuangan akan meminjamkan danayang
didapati dari tabungan rumah tangga kepada penanam modal.
Dalam
penghitungan pendapatan nasional, nilai pendapatan dari perbelanjaan yang dihitung adalah nilai aliran yang
berlaku dalam suatu tahuntertentu. Aliran pendapatan faktor-faktor produksi
ditentukan nilainya denganmemperhatikan nilai gaji dan upah, sewa, bunga dan
keuntungan yang diperolehdalam satu tahun. Demikian pula nilai pembelanjaan
pemerintah menunjukkan jumlah nilai pembelanjaan ke atas barang dan jasa
yang dilakukan pemerintah pada suatu tahun
tertentu.
2.
FAKTOR
PENENTU EKSPOR DAN IMPOR
Besar nya ekspor dan impor yang
dilakukan oleh suatu Negara dalam waktu tertentu dan perubahannya dari waktu
kewaktu ditentukan oleh banyak faktor. Adakalanya perkembangan ekspor brjalan
kearah yang bertentangan dengan perkembangan impor sehingga menimbulkan surplus
atau minusnya neraca pembayaran, dan ada kalanya keduanya berimbang. keadaan
tersebut dapat menimbulkan hambatan maupun mendukung pencapaian tujuan
pemerintah secara umum yaitu pencapaian tingkat penggunaan tenaga penuh,
menekan inflasi dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat. Kegiatan
perdagangab luar negeri memungkinkan suatu Negara melakukan spesialisasi dalam
menhasilkan barang dan jasa dengan harga relatif lebih murah dibandingkan
dengan hasil produksi Negara-negara lainnya. Spesialisasi ini akan mempertinggi
efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi yang ada disuatu Negara. Suatu
Negara dapat mengekspor barang-barang konsumsi, barang-barang modal, teknologi,
bahan-bahan mentah atau bahan setengah jadi yang tidak dapat dihasilkan sendiri
atau mengekspor yang lebih baik mutunya. Sebagai contoh Indonesia mengimpor
berbagai barag modal dan berbagai jenis barang untuk keperluan pengembangan
industri serta teknologi dari luar negeri. Indonesia disisi lain mengekspor
karet, timah, minyak kelapa sawit dan kayu hutan kejepang dan berbagai Negara
lain yang tidak dapat menghasilkan sendiri barang-barang tersebut. Apabila
kesempatan ini digunakan dengan baik maka dapat diciptakan pertumbuhan ekonomi
yang cepat.
Sebaliknya perlu disadari pula
bahwa tidak semua Negara dapat menggunakan kemungkinan untuk memperoleh
keuntungan dari aktivitas perdagangan luar negeri ini. Disamping itu pada
umumnya Negara-negara yang lebih maju dan lebh berkembang sector industinya
memlii kesanggupan yang lebih besar untuk memperoleh keuntungan dari aktifitas
tersebut dibandingkan dengan Negara-negara yang sedang berkembang. Oleh karena
itulah bila kegiatan tersebut diserahkan mekanisme pasar bebas maka akan
dihasilkan ketidakseimbangan perolehan devisa pada dua Negara yang berhubungan.
Dalam hal ini diperlukan campur tangan pemerintah dalam bentuk proteksi berupa
aturan-aturan tertentu yang sengaja diciptakan untuk keperluan tersebut.
Sebagai contoh kadang didapati keadaan dimana ekspor tidak mengalami kegiaan
yang berarti atau menurun tetapi impor berkembang dengan sangat pesat. Sebagai
akibatnya timbullah kesulitan dalam neraca pembayaran. Untuk mengatasinya
pemerintah dapat membuat batasan-batasan terhadap kegiatan impor. Oleh karena
impor yang melebihi ekspor dapat menimbulkan masalah yang pada akhirnya
mengganggu kestabilan ekonomi, pemerintah harus selalu berusaha agar dalam
jangka pajang menyeimbangkan kegiatan ekspor impor.
Selain faktor-faktor penentu ekspor
yang telah disebutkan diatas, besarnya ekspor keluar negeri terutama ditentukan
oleh kemampuan dari suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa yang mampu
brsaing diluar negeri. Minimal mutu barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara
tersebut harus sama baiknya dengan yang diperjualbelikan dipasar luar negeri.
Makin banyak keistimewaan yang dimiliki oleh suatu negara makin besar pula
ekspor yang dapat dilakukannya. Mengingat ekspor merupakan salah satu komponen
dari pengeluaran agregat maka ekspor dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
nasional yang akan di capai.Bila mana ekspor bertambah besar maka pengluaran
agregat agregat akan bertambah tinggi dan selanjutnya keadaan ini akan
menaikkan pendapatan nasional. Akan tetapi harus pula di ingat bahwa keadaan
sebaliknya belum tentu berlaku,yaitu pendapatan nasional yang naik tidak harus
nilai ekspornya meningkat. Ekspor belum tentu bertambah pabila pendapatan
nasional bertambah atau ekspor dapat saja mengalami perubahan walaupun
pendapatan nasional tetap besarnya. Oleh karena itu ekspor yang demikian,fungsi
ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan fungsi
pengeluaran pemerintah.
Besarnya impor ke suatu negara di
pengaruhi oleh kesanggupan barang-barang yang diproduksi oleh negara-negara
luar untuk bersaing dengan barang jasa produksi domestik. Bila barang jasa
produksi luar negeri lebih baik mutunya atau harganya lebih murah, maka tanpa
adanya campur tangan pemerintah akan didapati kecenderungan peningkatan impor.
Meskipun demikian realisasi dari impor juga akan ditentukan oleh kemampuan
negara tersebut untuk melakukan impor tersebut. Denan demikian besarnya impor
lebih dipengaruhi oleh pendapatan nasiona oleh suatu negara dibandingkan dengan
daya saing barang dan jasa luar negeri dibandingkan barang atau jasa domesik.
Oleh sebab itu analisisb makro ekonomi menanggap bahwa makin besar tingkat
pendapatan nasional suatu negara maka makin besar pula nilai impornya.
Saat ini diseluruh negara didunia
melakukan perdagangan internasional. Banyak barang dan jasa yang dinikmati oleh
suat negara bersumber dari negara lain. Kebebasan ekspor impor memberikan
manfaat bagi warga diseluruh dunia. Ukuran keterbukaan suatu negara dapat
dilihat dari rasio ekspor dan impor terhadap GDP!
EKSPOR DAN IMPOR
MEMILIKI PERAN PENTING DALAM PEREKONOMIAN.
Mengapa?
Keduanya memilki pengertian yang
sama yaitu transportasi barang atau komoditas dari suat negara kenegara lain.
Memang proses yang dilakukan kelihatan sama, tetapi ekspor dan impor memiliki
perbedaan dalam kegiatannya.
Ekspor : kegiatan menjual barang atau jasa kenegara
lain.
Impor : kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain.
Dari kegiatan ekspor dan impor,
negara mendapatkan keuntungan yaitu menambah penerimaan devisa negara.
Perdagangan antara negara memungkinkan eksportir indonesia untuk menjual barang
kepada masyarakat luar negeri. Begitu juga dengan kegiatan impor, karena
barang-barang impor harus melewati bea cukai negara yang bergerak dibidang
pajak, maka barang yang masuk harus membayar pajak ke beacukai.
Selain keuntunan kepada negara
ekspor dan impor memiliki keuntungan lainnya seperti:
Ekspor :
a.
Memperluas pasar bagi
penduduk indonesia
Kegiatan ekspor
merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk indonesia keluar negeri.
Contoh batik indonesia, batik indonesia sudah mlai dikenal didunia. Jika
permintaa batik diluar negeri meningkat maka produsen batik diindonesia akan
semakin luas pemasarnnya. Dengan demikian, kegiatan produksi batik diindonesia
akan semakin berkembang.
b.
Memperluas lapangan
kerja
Kegiatan ekspor akan
membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Hal ini berhubungan dengan semakin
luasnya pasar produk indonesia. Kegiatan produksi didalam negeri akan
meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan
kerja semakin luas.
Impor :
a.
Memperoleh barang dan
jasa yang bisa dihasilkan
Setiap negara memiliki sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang berbeda-beda. Misalnya keadaan alam inonesia tidak
bisa menghasilkan gandum, dan amerika tidak bisa menghasilkan kelapa sawit.
Perdagangan antar negara akan bisa mendatangkan barang-barang yang belum dapat
dihasilkan didalam negeri.
b.
Memperoleh bahan baku
Setiap kegiatan usaha pasi membutuhkan
bahan baku. Untuk memproduksi Mobil dibutuhkan besi dan baja. untuk memproduksi
ember, mangkuk, dan kursi dibutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku produksi
tersebut dihasilkan didalam negeri. Mungkin ada yang dihasilkan didalam negeri,
tetapi harganya lebih mahal. Demi menjaga produksi, pengusaha harus menjaga
pasokan bahan bakunya, salah satu caranya dengan mengimpor bahan bakunya dari
luar negeri.
a.
Fungsi ekspor
X (fungsi ekspor)
Ekspor suatu negara adalah impor bagi
negara lain dengan harga dianggap tetap, ekspor trgantung dari pendapatan luar
negeri bukan pendapatan nasional negara tersebut. Oleh kerena itu dalam diagram
ekspor-pendapatan nasional, fungsi ekspor digambarkan sebagai garis lurus
horzontal, artinya ekspor tidak tergantung pada pendapatan nasional. Berapapun
besarnya pendapatan nasional, ekspor tetap. Tetapi sebaliknya, seperi halnya
investasi, ekspor mempengaruhi pendapatan nasional.
b.
Fungsi impor
Dua konsep penting yang berhubungan
dengan dengan fungsi impor ini adalah average propensity to import (APM) dan
marginal propensity to import (MPM). APM adalah proporsi pendapatan yang
digunakan untuk membeli barang impor =M/Y, sedangkan MPM adalah proporsi dari
kenaikan (penurunan) pendapatan yang digunakan untuk menambah (mengurangi)
impor.
Secara grafik MPM ditunjukkan dengan
sudut arah dari fungsi impor karena fungsi impor merupakan garis lurus. Maka
konstan dalam ekonomi terbuka pendapatan digunakan untuk konsumen barang dalam
negeri (C), impor (M) atau ditabung (S), konsekuensinya =APC+APS+APM= 1. Karena
setiap tambahan pendapatan juga digunakan untuk menambah C,S atau M, maka:
MPC+MPS+MPM= 1.
Impor tidak hanya tergantung pada
pendapatan. Faktor lain yang juga mempengaruhi, seperti misalnya daya saing
produksi dalam negeri, selera dan sebagainya. Perubahan faktor-faktor ini akan
akan menggeser fungsi impor. Seperti misalnya karena imflasi trjadi didalam
negeri sehingga daya saing menururun, maka impor cenderung naik dan kurva impor
bergeser keatas.
Mengapa negara
harus mengimpor barang???
Negara indonesia merupakan negara
yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini terbukti dengan
tanah indonesia yang sangat subur.negara indonesia memiliki peran penting
sebagai produsen dimata dunia. Indonesia adalah produsen beras terbesar ketiga
dunia setelah china dan india. Dalam konteks peranian umum, indonesia memiliki
potensi yan luar biasa. Kelapa sawit, karet, dan coklat produksi indonesia
mulai bergerak menguasai pasar dunia. Namun dalam konteks produksi, pangan
memang ada suatu kenikan. Meski menduduki posisi ketiga pangan didunia, hampir
etiap tahun indonesia menghadapi persoalan berulang dengan produksi pangan
terutama beras. Produksi beras indonesia yang begitu tinggi belum bisa
mencukupi kebutuhan penduduknya.
Akibatnya indonesia masih harus
mengimpor beras dari negara penghasil pangan lain seperti thailand. Salah satu
penyebab utamanya adalah jumlh penduduk yang sangat besar. Data statistik
menunjukkan pada kisaran 230-237 statistik jiwa, makanan pokok semua penduduk
adalah beras sehingga sudah jelas kebutuhan betas menjadi sangat besar. Oleh
karena itu tiap-tiap negara harus mengimpor barang dari negara lain demi
kelancaran kebutuhannya.
Adapun sebab-sebab munculnya
perdagangan internasional ekspor dan impor adalah sebagai berikut :
a.
Hasil nproduksi yang
sangat Variatif ditiap negara
Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki
tiap-tiap Negara mengakibatkan adanya usaha untuk menutupi kekurangan kekayaan
alam tersebut. Misalnya, suatu Negara memiliki kekayaan yang melimpah pada
barang dan jasa. Sementara itu, Negara lain justru mengalami keurangan pada
produksi barang dan jasa. Dengan demikian, maka terjadilah perdagangan
internasional ekspor dan impor antara kedua Negara tersebut.
b.
Diferensiasi harga
barang
Layaknya pada suatu pasar, konsumen
akan selalu mencari pedagang dengan harga yang lebih kompotitif atau lebih
murah dengan kualitas yang sama. Demikian pula dengan halnya perdaganga
internasional, jika amerika dan korea sama-sama dapat memproduksi computer
denan harga yang lebih murah dibanding diindonesia, maka orang-orang Indonesia
akan lebih memilih membeli computer dikedua Negara tersebut dengan harapan
dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
c.
Motivasi untuk menambah
produktivitas
Ketika terjadinya kerjasama lintas
Negara, produk yang dihasilkanpun akan harus sudah berkualitas internasional,
jika tidak jangan harap hasil produksi akan dliri oleh Negara lain. Fakor
motivasi dari dalam diri para pekerja menjadi salah satupenyebab terjadiya
perdagangan international.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa perekonomian terbuka atau empat sector adalah suatu system
ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor degan Negara lain.
Perekonomian tebuka membuka peluang terjadinya kegiatan perdagangan luar negeri
disamping juga arus modal masuk dan keluar dari suatu Negara.
B.
Saran
Menyimak begitu banyaknya
pembahasan mengenai keseimbangan perekonomian terbuka ini, maka dari itu
pengertian keseimbambangan perekonomian terbuka ini tidak teruju pada satu
pendapat saja, melainkan harus di pahami secara meluas.
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi Pertama, (Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada, 1994).
Tedy Herlambang, Sugiato, Brastoro,
dan Said Kelana., Ekonomi Makro, (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar