Rabu, 27 Maret 2013

Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen


BAB I
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Perancanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan perusahaan. Tujuan perancanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan di laksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur yang benar sesuai dengan yang di rencanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang di harapkan, karena di dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan kita saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus di lakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan.
Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga, seperti pihak perbankan, investor, lembaga keuangan, dan sebagainya. Bantuan dana yang di perlukan tersebut dapat berupa bantuan dana jangka pendek untuk modal kerja maupun jangka panjang untuk perluasan atau biaya investasi.
Makalah ini merupakan pedoman untuk membuat perencanaan bisnis, namun penerapannya harus di lakukan dengan hati-hati, karena setiap perencanaan bisnis memiliki karakteristik yang berbeda. Perencanaan bisnis harus dapat menangkap faktor-faktor apa saja yang di miliki oleh perusahaan tersebut sehingga penggunaannya dapat di optimalkan. Selain itu perencanaan bisnis dapat di buat kerangka pengendalian faktor – faktor keberhasilan, sehingga kinerja aktual perusahaan dapat di evaluasi secara terus-menerus untuk kearah yang lebih baik.
                                                           1
Empat hal penting yang harus ada didalam perencanaan bisnis adalah :
1.      Penjelasan mengenai bisnis yang sedang di geluti dan rencana yang bersifat strategis.
2.      Rencana pemasaran.
3.      Rencana manajemen mengenai keuangan.
4.      Rencana manajemen secara operasional
Di dalam kondisi bisnis yang tidak menentu seperti saat ini,perencanaan bisnis yang benar-benar matang sangat diperlukan untuk memperoleh return yang sesuai dengan yang diharapkan.makalah ini diharapkan dapat dipakai sebagai salah satu acuan atau pedoman untuk memahami bisnis yang akan atau yang sedang dijalankan. Tujuan nya adalah agar bisnis yang kita rencana kan dapat tumbuh dan berkembang secar lancar sehingga dapat menghasilkan profitabilitas seperti yang kita harapkan.
Perencanaan bisnis merupakan perencanaan yang sangat spesifik. Penyusunannya harus dipertimbangkan kebutuhan dan keinginan masing-masing bisnis secara individual. Perencanaan bisnis yang baik juga harus menggambarkan dengan jelas karakteristik bisnis yang sedang atau yang akan dilaksanakan, sehingga pihak-pihak tertarik dengan tersebut dapat dilihat secara jelas prospek perkembangan bisnis tersebut dapat dimasa yang akan datang.
Perencanaan bisnis yang baik juga harus memuat alasan-alasa atau asumsi yang di gunakan sebagai dasar perhitungan seperti : dasar perhitungan besarnya permintaan dan peroyeksi penjualan, perhitungan harga pokok penjualan, asumsi strategi-strategi yang akan di lakukan, serta berbagai strategi manajemen untuk pengembangan bisnis tersebut.
                                                           2
Rencana bisnis yang di susun secara cermat akan sangat membantu dalam
mengambil keputusan, karena kita telah mengetahui strategi, targetting dan positioning bisnis di tengah –tengah persaingan bisnis, arah bisnis kita, dan cara mencapai misi strategi yang diharapkan. Agar semua tujuan tersebut dapat dicapai, sangat memerlukan strategi untuk mencapai keunggulan bersaing. Masalah yang sering timbul dan yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana menciptakan keunggulan bersaing?
Keunggulan bersaing ini penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan bisnis, karena keunggulan bersaing tidak lepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu : bagaimana kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan secara lancar dengan cara meminimalkan seluruh biaya – biaya yang di timbulkan dan memaksimalkan profit yang di hasilkan. Semua ini tidak lepas dari prinsip – prinsip pemasaran modern,yaitu customer satisfaction atau menyediakan produk atau jasa yang sesuai dengan kualitas yang di inginkan, sesuai dengan harga yang diinginkan, sesuai dengan jumlah yang diinginkan, dan sesuai dengan waktu yang diinginkan (just-in-time) oleh konsumen. Dan yang lebih penting lagi adalah terpeliharanya tingkat kesetiaan pelanggan (customer loyality), dengan cara tetap memelihara hubungan baik dan pelayanan pasca produksi (customer retention) secara terus menerus.
Formulasi strategi untuk menciptakan keunggulan bersaing terbentur pada masalah tidak ada nya model yang cocok untuk kondisi yang kita hadapi. Model – model yang tersedia sebagaian besar tidak relevan lagi untuk menjawab kegiatan bisnis modern saat ini. Modal – modal tersebut banyak yang sudah ketinggalan jaman dan terlalu teoritis dan
                                                           3
abstrak sehingga sukar diimplementasikan. Dengan demikian kegiatan bisnis saat ini memerlukan pendekatan baru. Pendekatan baru tersebut harus jelas dan dapat menjawab tantangan perubahan yang terjadi saat ini, serta mudah diaplikasikan untuk membuat kerangka strategi baru, harus memahami masalah dan situasi yang di hadapi. Persoalan yang dihadapi saat ini harus dibedakan antara masalah yang dihadapi oleh Michael E. Porter dan kawan – kawan lebih dari 10 tahun yang lalu dan masalah yang sedang dihadapi saat ini atau yang akan hadapi dimasa yang akan datang. Yang harus dilihat secara jernih variabel apa saja yang telah berubah dan sedang berubah, bagaimana perbedaan kondisi pasar pada waktu itu dengan saat ini, dan bagaimana dampaknya secara spesifik terhadap perkembangan strategi serta aturan main yang telah dibuat.
Bagaimana pengaruh semua perubahan tersebut terhadap aktifitas bisnis yang sedang dan akan dijalankan? Semua itu harus dapat dirumuskan secara konkret dalam bentuk perencanaan bisnis yang komprehensif,efektif,efisien,dan mengigit untuk memenangkan persaingan.
Setelah kegiatan yang bersifat tersebut kita analisis dan ketahui, tahap selanjutnya adalah melakukan penyusunan perencanaan bisnis yang lebih operasional. misalnya melakukan analisis kinerja keuangan, analisis investasi proyek, anlisis pulang pokok (break even analysis), pengambilan keputusan, investasi, analisis investasi dengan metode cash flow sampai melakukan analisis resiko dalam kondisi tidak menentu atau biasa yang kita kenal dengan masa krisis.


                                                           4      
1.1  Rumusan Masalah
          Dari penjelasan latar belakang, maka dapat dirumuskan pada konsep makalah ini adalah:
a.  Mengetahui Pengertian Perencanaan
b. MengetahuiJenis – Jenis Perencanaan
c.   Apa saja Persyaratan Perencanaan
d. Apa saja Asas – Asas Perencanaan
e.  Mengerti Maksud dari Perecanaan
f.  Tujuan Perencanaan
g.  Apa saja Jenis – Jenis Perencanaan
h. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Perencanaan
i.   Syarat – Syarat Perencanaan dan Rencana
j.   Dapat menjelaskan Pertanyaan – Pertanyaan Pokok dalam Perencanaan

1.2  Tujuan Penulisan
        Tujuan penilisan makalah ini adalah sebagai pedoman untuk membuat perencanaan bisnis, namun penerapannya harus di lakukan dengan hati-hati, karena setiap perencanaan bisnis memiliki karakteristik yang berbeda. Perencanaan bisnis harus dapat menangkap faktor-faktor apa saja yang di miliki oleh perusahaan tersebut sehingga penggunaannya dapat di optimalkan. Selain itu perencanaan bisnis dapat di buat kerangka pengendalian faktor – faktor keberhasilan, sehingga kinerja aktual perusahaan dapat di evaluasi secara terus-menerus untuk kearah yang lebih baik.





                                                                            5      


BAB II
ISI

2.1  Pengertian Perencanaan
          Salah satu fungsi manajemen adalah Perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan sering didahului dengan kegaiatan melakukan forecasting yaitu proses pembuatan asumsi – asumsi tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.       memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
          Pengertian Perencanaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan sasaran masa depan yang hendak dicapai serta mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
Perencanaan terjadi pada semua kegiatan. Perencanaan merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan  tujuan dan cara pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibanding dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenarnya hanya merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan 
                                                                  6
Berikut ini adalah pengertian dan definisi perencanaan:
1.      INDRA BASTIAN
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan, maka dokumen menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan
2.      DEACON                                                                                                                   Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3.      DRUCKER
Perencanaan adalah suatu proses yang diorganisasi dan dilaksanakan secara sistematis dengan emnggunakan pengetahuan yang ada sesuai keputusan yang telah ditetapkan bersama
4.      GOETZ
Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan.
5.      ANONIM
Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan diputuskan bersama
6.      GEORGE PICKETT & JOHN J. HANLON
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan


                                                                7
7.      STONER
Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan (goal) tersebut
8.      CUNINGHAM
Perencanaan adalah menyelesi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan emformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian
9.      HUSEIN UMAR
Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya
10.    Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada.
11.     G.R. Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.



                                                                8
12.     Louis A. Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan
13.     Billy E. Goetz
Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanan timbul, jika terdapat alternatif – alternatif.
14.     The New Webster Dictionary
Perencanaan di artikan sebagai pernyataan dari segala sesuatu yang di kehendaki yang digambarkan dalam suatu pola atau peta-peta, gambar atau pernyataan dari bagian-bagiannya sesuai dengan pola tertentu.
15.   Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Perencanan adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur yaitu, “tujuan dan pedoman”.

2.2 Jenis – Jenis Perencanaan
          Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencana- rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, yaitu dari sisi jaknga waktu,manfaat rencana serta dari sisi funsinya, yaitu dari sisi strategis dan operasional. Penjelasannya disajikan sebagai berikut.

1.  Sisi Jangka waktu
Pada umumnya di kenal tiga bentuk perencanaan jika dilihat dari watu yang digunakan untuk mengaplikasikan suatu rencana, yaitu :

                                                                            9
a)      Perencanaan Jangka Panjang. (Long Term Planning).Rencana ini akan menjangkau waktu 20-30 tahun ke depan. Perencanaannya masihh berbentuk garis-garis besar yang bersifat strategis dan umum. Perencanaan ini biasanya tidak dapat langsung dipakai sebagai pedoman kerja. Oleh karena iti dijabarkan dalam bentuk perencanaan jangka menengah.
b)      Perencanaan Jangka Menengah. (Medium Term Planning)
Biasanya menjangkau waktu sekitar 3-5 tahun ke depan.Perencanaan jangka panjang akan dipecah-pecah menjadi beberapa pelaksanaan perencanaan jangka menengah, sehingga setiap tahap hendaknya disesuaikan dengan prioritas. Sifat perencanaan ini lebih konkret dan sasaran yang akan dicapai jelas. Biasanya perencanaan jangka menengah ini menggunakan 5 tahunan untuk setiap perecanaannya disebut juga PELITA (Pembangunan Lima Tahun).
c)      Perencanaan Jangka Pendek. (Short Term Planning)
Biasanya menjangkau waktu paling lama satu tahun. Bahkan perecanaan ini dapat dibuat dalam jangka waktu bulanan, kwartalan, atau tenga tahunan. Perencanaan ini lebih konkret dan lebih rinci, lebih terukus dan sasaran yang harus di capai lebih jelas, termasuk dalam hal mulai dan selesanya tiap-tiap kegiatan yang masuk dalam rencana tersebut. Contohnya, negara menggunakan APBN dalam rencana belaja negara untuk merealisasikan program-program tahunannya.

2.  Sisi Tingkatan Manajemen
Pada umumnya membagi perencanaan dari sisi tingkatan manajemen terbagi dua, yaitu perencanaan strategis dan perencanaan fungsional.

                                                                10
a)      Perencanaan Strategis.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan, penerapan, dan evaluasi keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa yang akan datang. Jadi, perencanaan strategis lebih berfokus pada bagaimana menajemen puncah menentukan visi, misi, falsafah dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

b)      Perencanaan Operasional
Strategi operasional lebih mengarah pada bidang fungsional perusahaan dalam rangka untuk memperjelas makna suatu strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik dan jangka pendek.

2.3 Persyaratan Perencanaan
            Sebuah fungsi perencanaan dapat dikatakan baik apabila memenuhi syarat, syarat – syarat perencanaan yang baik adalah :
a)      Berdasarkan pada alternative
Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka sebelumnya agar disusun berbagai alternative, misalnya untung dan rugi kelebihan dan kekurangannya, kendala dan dukungannya, sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik.
b)      Harus jelas (realistis)
Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik diatas kertas saja akan tetapi tidak
                                                                            11
dapat dilaksanakan dalam prakteknya.
Misalnya : keterbatasan dalam teknologi, keterbatasan sumber dana, tenaga kerja, dsb.
c)      Harus ekonomis
Disamping keterbatasan diatas, juga harus mempertimbangkan tingkat ekonomis dalam suatu rencana. Hindarkan faktor pemborosan, biaya, waktu, tempat, dsb.
d)     Harus fleksibel
Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya setiap saat dapat dievaluir sesuai dengan perkembangan organisasi, situasi dan kondisi pada waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.
e)      Didasari partisipasi
Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan berbagai pihak untuk memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan adanya partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik, juga dapat menambah semangat kerja para karyawan.
          Di samping adanya syarat – syarat yang harus di penuhi dalam menjalankan perencanaan manajemen dapat di ambil manfaat yang di peroleh jika pelaksanaan rencana berjalan dengan baik sehingga bisa dilihat bahwa perencanaan tersebut telah berhasil dilakukan.
Manfaat perencanaan antara lain :

                                                                            12
1.      Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama.
2.      Perencanaan memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan.
3.      Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.4 Asas – Asas Perencanaan
1.      Principle of contribution to objective.
Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditunjukkan kepada pencapaian tujuan.
2.      Principle of efficiency of planning.
Suatu perencanaan effisien jika perencanaan itu dalam pelaksaannya dapat mencapai tujuan dengan biaya uang sekecil-kecilnya.
3.      Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan)
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnya, organization, staffing, directing, dan controling.
4.      Principle of pervasivenses of planning (asas pemerataan perencanaan)
Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat pemimpin pada tingkat tinggi banyak mengerjakan dan bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.
5.      Principle of planning premise (asas patokan perencanaan)
                                                                13
Patokan-patokan perecanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis perencanaan dapat menunjukkan kejadian-kejadian yang akan datang.
6.      Principle of policy frame work (asas kebijakan pola kerja)
Kebijakan ini mewujudkan pola kerja prosedur-presedur kerja, dan program-program kerja tersusun.
7.      Principle of timing (asas waktu)
Adalah perencanaan waktu yang relatif singkat dan tepat.
8.      Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan)
Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik-baik, jika setiap seorang bertanggung jawab terhadap perkerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan dilaksanakannya.
9.      Principle of alternative (asas alternatif)
Alternatif pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternatif dan pelaksanaan perkerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
10.  Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor)
Dalam pemilihan alternatif-alternatif, pertama-tama harus ditunjukan pada faktor-faktor yang strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternatif dan pembatasan faktor merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan
11.   The Commitment Principle (asas keterkaitan)
Perencanaan harus memperhitungkan jangka keterikatan yang diperlukan untuk perlaksanaan pekerjaan.
12.  The Princple of fleksibility (asas fleksibilitas)
Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
                                                                14
13.  The Princple of navigation change (asas ketetapan arah)
Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus menerus terhadap kejadian-kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuannya.
14.  Princple of Strategic Planning (asas perancanaan strategis)
Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjamin pelaksaan berencana agar tujuan tercapai dengan efektif.


2.5 Maksud Perecanaan (purpose of planning)
1.      Perencanaan adalah salah satu fungsi manajer yang meliputi seleksi atas alternatif-alternatif tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program.
2.      Perencanaan pada asasnya adalah memilih dan persoalan perencanaan timbul, jika suatu alternatif cara bertindak ditemukan.
3.      Perencanaan, sebagaian besar merupakan usaha membuat hal-hal terjadi sebagaimana yang di kehendaki.
4.      Perencanaan adalah suatu proses pemikiran, penentuan tindakan-tindakan secara sadar berdasarkan keputusan-keputusan menyangkut tujuan, fakta, dan ramalan.
5.      Perecanaan adalah usaha menghindari kekosongan tugas, tumpang tindih dan meningkatkan efektivitas potensi yang dimiliki.

                                                                            15
2.6 Tujuan Perencanaan
1.      Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur, dan program serta memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan efektif dalam mencapai tujuan.
2.      Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis, karena semua potensi yang dimiliki terarah dengan baik kepada tujuan.
3.      Perencanaan adalah suatu usaha untuk memperkecil resiko yang dihadapi pada masa yang akan datang.
4.      Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara teratur dan bertujuan.
5.      Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan.
6.      Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukuran hasil kerja.
7.      Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian.
8.      Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam penempatan karyawan.
9.      Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil guna organisasi.

2.7 Jenis-Jenis Rencana
1.      Tujuan (Objective)
Tujuan yang diinginkan harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami dan ditafsirkan dengan mudah dengan orang lain. Tujuan yang diinginkan itu harus wajar,


16
rasional, ideal, dan cukup menantang untuk diperjuangkan dan dapat dicapai oleh orang banyak. Tegasnya, tujuan yang diinginkan itu harus ditetapkan. Supaya perencanaan itu tidak mengambang perlu disadari bahwa tanpa tujuan yang ingin dicapai berarti proses manajemen juga tidak ada.
2.      KeBijaksanaan (Policy)
Kebijaksnaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berfikir dan arah dalam pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan ini maka rencana akan semakin baik dan menjuruskan daya pikir dari pengambir keputusan kearah tujuan yang diinginkan.
3.      Prosedur
Prosedur – prosedur juga merupakan suatu jenis rencana, karena prosedur menunjukkan pemilihan cara bertindak dan berhubungan dengan aktifitas-aktifitas masa depan.prosedur benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukan untuk cara berfikir. Prosedur meberikan detail-detail tindakan sehingga suatu aktifitas tertentu harus dilaksanakan. Esensinya adalah rentetan tindakan secara tindakan kronologis atau berurutan.
4.      Rule
Rule adalah suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan harus ditaati. Rule kadang-kadang ditimbulkan oleh prosedur, tetapi keadaannya tidak sama. Perbedaannya terletak dalam hal bahwa rule tidak menurut “urutan-urutan” tindakan dan waktu pekerjaan pelaksanaan. Persamaannya adalah baik rule maupun prosedur sama-sama memberikan bimbingan untuk bertindak yang baik. Perbedaan antara dengan rule dengan policy terletak bahwa policies bertujuan memberikan

                                                                17
bimbingan atau menentukan pemikiran dalam pengambilan keputusan dengan menegaskan atau menentukan batas-batas lapangan tindakan, sedangkan rules tidak dimaksudkan untuk membimbing pemikiran, melainkan memberikan bimbingan agar setiap tindakan tidak menyimpang dari peraturan.
5.      Program
Program adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkrit. Rencana ini kongkrit, karena dalam “program sudah tercantum, baik sasaran, kebijaksanaan, prosedur, waktu maupun anggarannya”. Jadi, program merupakan usaha-usaha untuk mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan menurut bidangnya masing-masing
6.      Budget
Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang, dalam anggaran ini hendaknya tercantum besarnya biaya dan hasil yang akan diperoleh jadi, anggaran harus rasional.
7.      Metode
Metode merupakan hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan prosedur. Suatu prosedur terdiri dari serangkaian tindakan.
8.      Strategi (siasat)
Strategi adalah juga termasuk jenis rencana karena akan menentukan tindakan-tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.




                                                                18
2.8 Keuntungan dan Kerugian Perencanaan
KEUNTUNGAN PERENCANAAN
1.      Dengan perencanaan tujuan akan menjadi jelas, objektif dan rasional
2.      Perencanaan menyebabkan semua aktvitas terarah, teratur dan ekonomis.
3.      Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
4.      Perencanaan menyebabkan semua aktivitas teratur dan bermanfaat.
5.      Perencanaan merangsang prestasi kerja
6.      Perencanaan menyebabkan semua aktifitas teratur dan bermanfaat.
7.      Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.
8.      Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.
9.      Perencanaan merangsang prestasi kerja
10.  Perencaan memberikan gambaran mengenai seluruh perkerjaan dengan jelas dan lengkap.
11.  Perencanaan akan memperkecil resiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan
12.  Dengan perencanaan dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan.
13.  Dengan perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas, tepat, lengkap dan akurat.

KERUGIAAN PERENCANAAN
1.      Perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan karena mereka akan bekerja harus sesuai dengan pola atau aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
                                                                            19
2.      Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis. Karena orang akan lebih memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
3.      Kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk suatu perencanaan sangat besar dan terkadang pula melampaui hasil dari yang akan dicapai.
4.      Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat padahal dalam keadaan darurat, yang dibutuhkan adalah keputusan yang cepat.
5.      Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang, belum tentu tepat sehingga manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

2.9 Syarat – Syarat Perencanaan dan Rencana
          Syarat – syarat perencanaan yang baik, yaitu :
1.  Merumuskan dahulu masalah yang akan direcanakan sejelas-jelasnya.
2.  Perencanaan harus didasarkan pada informasi, data, dan fakta.
3.  Menetapkan beberapa alternatif dan premisesnya.
4. Putuskanlah suatu keputusan yang menjadi suatu rencana.




                                                                            20
3.0  Pertanyaan – Pertanyaan Pokok dalam Perencanaan
          Pertanyaan – Pertanyaan Pokok dalam Perencanaan (basic question of planning) yang harus di jawab oleh perencana, yaitu : What, Why, Where, When, Who dan How disingkat 5W+H.
          Pertanyaan – pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil analisis data, informasi,dan fakta, supaya rencana yang dibuat itu relatif baik, pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan akan tercapai.
1.  What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran, sarana, dan prasarana apa yang diperlukan harus ada penjelasan dan rinciannya.  Faktor produksi apa yang perlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, supaya tujuan dapat dicapai.
2.  Why (Mengapa)
Memngapa itu jadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan penjelasan, mengapa ia harus di kerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai
3.  Where (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan penjelasan, mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
4.  When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan, jadi penentuan waktu dimulainya rencana. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh

                                                                21
pekerjaan harus ditetapkan standar waktu untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan – alasan memilih waktu itu harus diberikan sejelas-jelasnya.
5.  Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan karyawan, menetapkan persyaratan dan jumlah karyawan yang  akan melakukan pekerjaan, luasnya wewenang dari masing-masing pekerja.
6.  How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik pengerjaannya.
Jika perencanaan suatu usaha didasarkan atas jawaban pertanyaan-pertanyaan pokok (5W + H) dengan baik maka rencana yang dihasilkan akan baik pula. Resikonya relatif kecil, pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan akan tercapai.

3.1 Kesimpulan Perencanaan
1.    Perencanaan merupakan funsi utama manager, pelaksanaan pekerjaan tergantung pada baik buruknya suatu rencana.
2.    Perencanaan harus diarahkan pada tercapainya tujuan. Jika tujuan tidak tercapai mungkin disebabkan oleh kurang baiknya rencana.
3.    Perencanaan harus di dasarkan atas kenyataan – kenyataan objektif dan rasional untuk mewujudkan adanya kerja sama yang efektif
4.    Perencanaan harus mengandung atau dapat di proyeksikan kejadian- kejadian pada masa yang akan datang.
                                                                            22
5.    Perencanaan harus memikirkan matang-matang tentang anggaran, kebijakan, program, prosedur, motode, dan standar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6.    Perencanaan harus memberi dasar kerja dan latar belakang bagi fungsi – fungsi bagi manajemen lainnya.














                                                                            23    
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
           Dengan paparan di atas,diharap kan pembaca paham mengenai definisi atau pengartian perencanaan, jenis-jenis perencanaan, persyaratan  perencanaan, keuntungan dan kerugian perencanaan, serta kesimpulan perencanaan , serta contoh yang di berikan, sehingga pembaca mampu menyusun rencana kerja untuk kasus lain.

4.2 Saran
Akhirnya  demi  penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang,dengan kerendahan hati, kami  sangat mengharap kan kritik serta saran yang sifat nya membangun.semonga makalah ini dapat  dan memberi kan manfaat bagi para pembaca.
Terima kasih


Wassalamualaikum.wr.wb



                                                                            24    
DAFTAR PUSTAKA
Umar Husein. Strategic Manajemen In Action.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta, 2003
Husnam Suad.Pudjisastuti Enny.Dasar-dasar Manajemen keuangan.Penerbit Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.Yogyakarta, 2002
Rangkuti Freddy.Businnes Plan.Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum.Jakarta, 2003
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2066399-keuntungan-dan-kerugian-karena-perencanaan/#ixzz277Kv0hQe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar