BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perancanaan bisnis
merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan
perusahaan. Tujuan perancanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis adalah agar
kegiatan bisnis yang akan di laksanakan maupun yang sedang berjalan tetap
berada di jalur yang benar sesuai dengan yang di rencanakan. Perencanaan bisnis
juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang di harapkan,
karena di dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan kita
saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin kita
capai. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus di
lakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan.
Perencanaan bisnis juga
dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga, seperti pihak
perbankan, investor, lembaga keuangan, dan sebagainya. Bantuan dana yang di perlukan
tersebut dapat berupa bantuan dana jangka pendek untuk modal kerja maupun
jangka panjang untuk perluasan atau biaya investasi.
Makalah ini merupakan
pedoman untuk membuat perencanaan bisnis, namun penerapannya harus di lakukan
dengan hati-hati, karena setiap perencanaan bisnis memiliki karakteristik yang
berbeda. Perencanaan bisnis harus dapat menangkap faktor-faktor apa saja yang
di miliki oleh perusahaan tersebut sehingga penggunaannya dapat di optimalkan.
Selain itu perencanaan bisnis dapat di buat kerangka pengendalian faktor –
faktor keberhasilan, sehingga kinerja aktual perusahaan dapat di evaluasi
secara terus-menerus untuk kearah yang lebih baik.
1
Empat hal penting yang
harus ada didalam perencanaan bisnis adalah :
1. Penjelasan
mengenai bisnis yang sedang di geluti dan rencana yang bersifat strategis.
2. Rencana
pemasaran.
3. Rencana
manajemen mengenai keuangan.
4. Rencana
manajemen secara operasional
Di
dalam kondisi bisnis yang tidak menentu seperti saat ini,perencanaan bisnis
yang benar-benar matang sangat diperlukan untuk memperoleh return yang sesuai
dengan yang diharapkan.makalah ini diharapkan dapat dipakai sebagai salah satu
acuan atau pedoman untuk memahami bisnis yang akan atau yang sedang dijalankan.
Tujuan nya adalah agar bisnis yang kita rencana kan dapat tumbuh dan berkembang
secar lancar sehingga dapat menghasilkan profitabilitas seperti yang kita
harapkan.
Perencanaan
bisnis merupakan perencanaan yang sangat spesifik. Penyusunannya harus
dipertimbangkan kebutuhan dan keinginan masing-masing bisnis secara individual.
Perencanaan bisnis yang baik juga harus menggambarkan dengan jelas
karakteristik bisnis yang sedang atau yang akan dilaksanakan, sehingga
pihak-pihak tertarik dengan tersebut dapat dilihat secara jelas prospek perkembangan
bisnis tersebut dapat dimasa yang akan datang.
Perencanaan
bisnis yang baik juga harus memuat alasan-alasa atau asumsi yang di gunakan
sebagai dasar perhitungan seperti : dasar perhitungan besarnya permintaan dan
peroyeksi penjualan, perhitungan harga pokok penjualan, asumsi
strategi-strategi yang akan di lakukan, serta berbagai strategi manajemen untuk
pengembangan bisnis tersebut.
2
Rencana
bisnis yang di susun secara cermat akan sangat membantu dalam
mengambil
keputusan, karena kita telah mengetahui strategi, targetting dan positioning
bisnis di tengah –tengah persaingan bisnis, arah bisnis kita, dan cara mencapai
misi strategi yang diharapkan. Agar semua tujuan tersebut dapat dicapai, sangat
memerlukan strategi untuk mencapai keunggulan bersaing. Masalah yang sering
timbul dan yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana menciptakan keunggulan
bersaing?
Keunggulan
bersaing ini penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan bisnis,
karena keunggulan bersaing tidak lepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu :
bagaimana kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan secara lancar dengan
cara meminimalkan seluruh biaya – biaya yang di timbulkan dan memaksimalkan
profit yang di hasilkan. Semua ini tidak lepas dari prinsip – prinsip pemasaran
modern,yaitu customer satisfaction atau menyediakan produk atau jasa yang
sesuai dengan kualitas yang di inginkan, sesuai dengan harga yang diinginkan,
sesuai dengan jumlah yang diinginkan, dan sesuai dengan waktu yang diinginkan
(just-in-time) oleh konsumen. Dan yang lebih penting lagi adalah terpeliharanya
tingkat kesetiaan pelanggan (customer loyality), dengan cara tetap memelihara
hubungan baik dan pelayanan pasca produksi (customer retention) secara terus
menerus.
Formulasi
strategi untuk menciptakan keunggulan bersaing terbentur pada masalah tidak ada
nya model yang cocok untuk kondisi yang kita hadapi. Model – model yang
tersedia sebagaian besar tidak relevan lagi untuk menjawab kegiatan bisnis
modern saat ini. Modal – modal tersebut banyak yang sudah ketinggalan jaman dan
terlalu teoritis dan
3
abstrak
sehingga sukar diimplementasikan. Dengan demikian kegiatan bisnis saat ini
memerlukan pendekatan baru. Pendekatan baru tersebut harus jelas dan dapat
menjawab tantangan perubahan yang terjadi saat ini, serta mudah diaplikasikan
untuk membuat kerangka strategi baru, harus memahami masalah dan situasi yang
di hadapi. Persoalan yang dihadapi saat ini harus dibedakan antara masalah yang
dihadapi oleh Michael E. Porter dan kawan – kawan lebih dari 10 tahun yang lalu
dan masalah yang sedang dihadapi saat ini atau yang akan hadapi dimasa yang
akan datang. Yang harus dilihat secara jernih variabel apa saja yang telah
berubah dan sedang berubah, bagaimana perbedaan kondisi pasar pada waktu itu
dengan saat ini, dan bagaimana dampaknya secara spesifik terhadap perkembangan
strategi serta aturan main yang telah dibuat.
Bagaimana
pengaruh semua perubahan tersebut terhadap aktifitas bisnis yang sedang dan
akan dijalankan? Semua itu harus dapat dirumuskan secara konkret dalam bentuk
perencanaan bisnis yang komprehensif,efektif,efisien,dan mengigit untuk
memenangkan persaingan.
Setelah
kegiatan yang bersifat tersebut kita analisis dan ketahui, tahap selanjutnya
adalah melakukan penyusunan perencanaan bisnis yang lebih operasional. misalnya
melakukan analisis kinerja keuangan, analisis investasi proyek, anlisis pulang
pokok (break even analysis), pengambilan keputusan, investasi, analisis
investasi dengan metode cash flow sampai melakukan analisis resiko dalam
kondisi tidak menentu atau biasa yang kita kenal dengan masa krisis.
4
1.1 Rumusan
Masalah
Dari penjelasan latar belakang, maka
dapat dirumuskan pada konsep makalah ini adalah:
a. Mengetahui
Pengertian Perencanaan
b. MengetahuiJenis
– Jenis Perencanaan
c. Apa saja Persyaratan Perencanaan
d. Apa saja Asas – Asas
Perencanaan
e. Mengerti Maksud dari Perecanaan
f. Tujuan Perencanaan
g. Apa saja Jenis – Jenis Perencanaan
h. Mengetahui
Keuntungan dan Kerugian Perencanaan
i.
Syarat – Syarat Perencanaan dan Rencana
j. Dapat
menjelaskan Pertanyaan – Pertanyaan Pokok dalam Perencanaan
1.2 Tujuan
Penulisan
Tujuan
penilisan makalah ini adalah sebagai pedoman untuk membuat perencanaan bisnis,
namun penerapannya harus di lakukan dengan hati-hati, karena setiap perencanaan
bisnis memiliki karakteristik yang berbeda. Perencanaan bisnis harus dapat
menangkap faktor-faktor apa saja yang di miliki oleh perusahaan tersebut
sehingga penggunaannya dapat di optimalkan. Selain itu perencanaan bisnis dapat
di buat kerangka pengendalian faktor – faktor keberhasilan, sehingga kinerja
aktual perusahaan dapat di evaluasi secara terus-menerus untuk kearah yang
lebih baik.
5
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Perencanaan
Salah satu fungsi manajemen adalah
Perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan sering didahului dengan kegaiatan
melakukan forecasting yaitu proses
pembuatan asumsi – asumsi tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datang. memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah
rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Pengertian Perencanaan adalah suatu
sistem yang digunakan untuk merencanakan sasaran masa depan yang hendak dicapai
serta mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana yang telah
ditetapkan.
Perencanaan terjadi pada semua kegiatan. Perencanaan
merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam
kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibanding dengan
fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenarnya hanya merupakan
pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan
6
Berikut ini adalah pengertian dan definisi
perencanaan:
1.
INDRA BASTIAN
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak pernah
berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan, maka dokumen menyangkut
perencanaan terkait harus diimplementasikan
2.
DEACON Perencanaan
adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang
paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
3.
DRUCKER
Perencanaan adalah suatu proses yang diorganisasi dan
dilaksanakan secara sistematis dengan emnggunakan pengetahuan yang ada sesuai
keputusan yang telah ditetapkan bersama
4.
GOETZ
Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan
dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk
mencapai tujuan.
5.
ANONIM
Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang
disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan diputuskan
bersama
6.
GEORGE PICKETT
& JOHN J. HANLON
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana
mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan
7
7.
STONER
Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran dan
tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Perencanaan adalah proses
menetapkan sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan
(goal) tersebut
8.
CUNINGHAM
Perencanaan adalah menyelesi dan menghubungkan
pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan
tujuan memvisualisasi dan emformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan
yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan
digunakan dalam penyelesaian
9.
HUSEIN UMAR
Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat
rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian
tujuannya
10.
Harold Koontz
dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih
tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari
alternatif-alternatif yang ada.
11.
G.R. Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
8
12. Louis A. Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan
untuk mencapai hasil yang diinginkan
13. Billy E. Goetz
Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan
masalah perencanan timbul, jika terdapat alternatif – alternatif.
14.
The New Webster
Dictionary
Perencanaan di artikan sebagai pernyataan dari segala
sesuatu yang di kehendaki yang digambarkan dalam suatu pola atau peta-peta,
gambar atau pernyataan dari bagian-bagiannya sesuai dengan pola tertentu.
15. Drs. H. Malayu
S.P. Hasibuan
Perencanan adalah sejumlah keputusan mengenai
keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
itu. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur yaitu, “tujuan dan pedoman”.
2.2 Jenis – Jenis
Perencanaan
Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana
atau rencana- rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, yaitu dari sisi
jaknga waktu,manfaat rencana serta dari sisi funsinya, yaitu dari sisi
strategis dan operasional. Penjelasannya disajikan sebagai berikut.
1. Sisi Jangka
waktu
Pada umumnya di kenal tiga bentuk
perencanaan jika dilihat dari watu yang digunakan untuk mengaplikasikan suatu
rencana, yaitu :
9
a)
Perencanaan Jangka
Panjang. (Long Term Planning).Rencana ini akan menjangkau waktu 20-30 tahun ke
depan. Perencanaannya masihh berbentuk garis-garis besar yang bersifat
strategis dan umum. Perencanaan ini biasanya tidak dapat langsung dipakai
sebagai pedoman kerja. Oleh karena iti dijabarkan dalam bentuk perencanaan
jangka menengah.
b)
Perencanaan Jangka
Menengah. (Medium Term Planning)
Biasanya
menjangkau waktu sekitar 3-5 tahun ke depan.Perencanaan jangka panjang akan
dipecah-pecah menjadi beberapa pelaksanaan perencanaan jangka menengah,
sehingga setiap tahap hendaknya disesuaikan dengan prioritas. Sifat perencanaan
ini lebih konkret dan sasaran yang akan dicapai jelas. Biasanya perencanaan
jangka menengah ini menggunakan 5 tahunan untuk setiap perecanaannya disebut
juga PELITA (Pembangunan Lima Tahun).
c)
Perencanaan Jangka
Pendek. (Short Term Planning)
Biasanya
menjangkau waktu paling lama satu tahun. Bahkan perecanaan ini dapat dibuat
dalam jangka waktu bulanan, kwartalan, atau tenga tahunan. Perencanaan ini
lebih konkret dan lebih rinci, lebih terukus dan sasaran yang harus di capai
lebih jelas, termasuk dalam hal mulai dan selesanya tiap-tiap kegiatan yang
masuk dalam rencana tersebut. Contohnya, negara menggunakan APBN dalam rencana
belaja negara untuk merealisasikan program-program tahunannya.
2. Sisi Tingkatan
Manajemen
Pada umumnya membagi perencanaan dari sisi tingkatan
manajemen terbagi dua, yaitu perencanaan strategis dan perencanaan fungsional.
10
a)
Perencanaan
Strategis.
Manajemen
strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan, penerapan, dan evaluasi
keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi
mencapai tujuan di masa yang akan datang. Jadi, perencanaan strategis lebih
berfokus pada bagaimana menajemen puncah menentukan visi, misi, falsafah dan
strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam jangka panjang.
b)
Perencanaan
Operasional
Strategi
operasional lebih mengarah pada bidang fungsional perusahaan dalam rangka untuk
memperjelas makna suatu strategi utama dengan identifikasi rincian yang
sifatnya spesifik dan jangka pendek.
2.3 Persyaratan Perencanaan
Sebuah fungsi perencanaan dapat dikatakan baik apabila
memenuhi syarat, syarat – syarat perencanaan yang baik
adalah :
a)
Berdasarkan pada
alternative
Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka sebelumnya agar disusun berbagai alternative, misalnya untung dan rugi kelebihan dan kekurangannya, kendala dan dukungannya, sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik.
Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka sebelumnya agar disusun berbagai alternative, misalnya untung dan rugi kelebihan dan kekurangannya, kendala dan dukungannya, sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik.
b)
Harus jelas (realistis)
Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik diatas kertas saja akan tetapi tidak
Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik diatas kertas saja akan tetapi tidak
11
dapat dilaksanakan dalam prakteknya.
Misalnya : keterbatasan dalam teknologi, keterbatasan sumber dana, tenaga kerja, dsb.
Misalnya : keterbatasan dalam teknologi, keterbatasan sumber dana, tenaga kerja, dsb.
c)
Harus ekonomis
Disamping keterbatasan diatas, juga harus
mempertimbangkan tingkat ekonomis dalam suatu rencana. Hindarkan faktor
pemborosan, biaya, waktu, tempat, dsb.
d) Harus fleksibel
Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya setiap saat dapat dievaluir sesuai dengan perkembangan organisasi, situasi dan kondisi pada waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.
Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya setiap saat dapat dievaluir sesuai dengan perkembangan organisasi, situasi dan kondisi pada waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.
e)
Didasari
partisipasi
Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan berbagai pihak untuk memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan adanya partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik, juga dapat menambah semangat kerja para karyawan.
Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan berbagai pihak untuk memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan adanya partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik, juga dapat menambah semangat kerja para karyawan.
Di
samping adanya syarat – syarat yang harus di penuhi dalam menjalankan
perencanaan manajemen dapat di ambil manfaat yang di peroleh jika pelaksanaan
rencana berjalan dengan baik sehingga bisa dilihat bahwa perencanaan tersebut
telah berhasil dilakukan.
Manfaat perencanaan antara lain :
12
1. Perencanaan dapat membuat
pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi
menuju arah yang sama.
2.
Perencanaan memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan
biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan.
3. Perencanaan dapat digunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan sehingga aparat pelaksana memiliki
irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.4 Asas – Asas Perencanaan
1.
Principle of contribution to objective.
Setiap
perencanaan dan segala perubahannya harus ditunjukkan kepada pencapaian tujuan.
2.
Principle of efficiency of planning.
Suatu
perencanaan effisien jika perencanaan itu dalam pelaksaannya dapat mencapai
tujuan dengan biaya uang sekecil-kecilnya.
3.
Principle of primacy of planning (asas pengutamaan
perencanaan)
Perencanaan
adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnya, organization,
staffing, directing, dan controling.
4.
Principle of pervasivenses of planning (asas
pemerataan perencanaan)
Asas
pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat pemimpin pada tingkat
tinggi banyak mengerjakan dan bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.
5.
Principle of planning premise (asas patokan
perencanaan)
13
Patokan-patokan
perecanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis perencanaan dapat
menunjukkan kejadian-kejadian yang akan datang.
6.
Principle of policy frame work (asas kebijakan pola
kerja)
Kebijakan
ini mewujudkan pola kerja prosedur-presedur kerja, dan program-program kerja
tersusun.
7.
Principle of timing (asas waktu)
Adalah
perencanaan waktu yang relatif singkat dan tepat.
8.
Principle of planning communication (asas tata
hubungan perencanaan)
Perencanaan
dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik-baik, jika setiap seorang
bertanggung jawab terhadap perkerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai
mengenai bidang yang akan dilaksanakannya.
9.
Principle of alternative (asas alternatif)
Alternatif
pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian
alternatif dan pelaksanaan perkerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah
ditetapkan.
10. Principle of limiting
factor (asas pembatasan faktor)
Dalam
pemilihan alternatif-alternatif, pertama-tama harus ditunjukan pada
faktor-faktor yang strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas
alternatif dan pembatasan faktor merupakan syarat mutlak dalam penetapan
keputusan
11. The Commitment Principle (asas keterkaitan)
Perencanaan
harus memperhitungkan jangka keterikatan yang diperlukan untuk perlaksanaan
pekerjaan.
12. The Princple of
fleksibility (asas fleksibilitas)
Perencanaan
yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
14
13. The Princple of
navigation change (asas ketetapan arah)
Perencanaan
yang efektif memerlukan pengamatan yang terus menerus terhadap
kejadian-kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan
tujuannya.
14. Princple of Strategic
Planning (asas perancanaan strategis)
Dalam
kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
menjamin pelaksaan berencana agar tujuan tercapai dengan efektif.
2.5 Maksud Perecanaan (purpose of planning)
1.
Perencanaan adalah salah satu fungsi manajer yang
meliputi seleksi atas alternatif-alternatif tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan,
prosedur-prosedur, dan program-program.
2.
Perencanaan pada asasnya adalah memilih dan persoalan
perencanaan timbul, jika suatu alternatif cara bertindak ditemukan.
3.
Perencanaan, sebagaian besar merupakan usaha membuat
hal-hal terjadi sebagaimana yang di kehendaki.
4.
Perencanaan adalah suatu proses pemikiran, penentuan
tindakan-tindakan secara sadar berdasarkan keputusan-keputusan menyangkut
tujuan, fakta, dan ramalan.
5.
Perecanaan adalah usaha menghindari kekosongan tugas,
tumpang tindih dan meningkatkan efektivitas potensi yang dimiliki.
15
2.6 Tujuan Perencanaan
1.
Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan,
kebijakan-kebijakan, prosedur, dan program serta memberikan pedoman cara-cara
pelaksanaan efektif dalam mencapai tujuan.
2.
Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan
ekonomis, karena semua potensi yang dimiliki terarah dengan baik kepada tujuan.
3.
Perencanaan adalah suatu usaha untuk memperkecil
resiko yang dihadapi pada masa yang akan datang.
4.
Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan secara teratur dan bertujuan.
5.
Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap
tentang seluruh pekerjaan.
6.
Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukuran
hasil kerja.
7.
Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian.
8.
Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari
mismanagement dalam penempatan karyawan.
9.
Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil
guna organisasi.
2.7 Jenis-Jenis Rencana
1. Tujuan (Objective)
Tujuan yang
diinginkan harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami dan
ditafsirkan dengan mudah dengan orang lain. Tujuan yang diinginkan itu harus
wajar,
16
rasional, ideal, dan
cukup menantang untuk diperjuangkan dan dapat dicapai oleh orang banyak. Tegasnya,
tujuan yang diinginkan itu harus ditetapkan. Supaya perencanaan itu tidak
mengambang perlu disadari bahwa tanpa tujuan yang ingin dicapai berarti proses
manajemen juga tidak ada.
2.
KeBijaksanaan (Policy)
Kebijaksnaan adalah
suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berfikir dan arah dalam
pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan ini maka rencana akan
semakin baik dan menjuruskan daya pikir dari pengambir keputusan kearah tujuan
yang diinginkan.
3.
Prosedur
Prosedur – prosedur
juga merupakan suatu jenis rencana, karena prosedur menunjukkan pemilihan cara
bertindak dan berhubungan dengan aktifitas-aktifitas masa depan.prosedur
benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukan untuk cara berfikir. Prosedur
meberikan detail-detail tindakan sehingga suatu aktifitas tertentu harus
dilaksanakan. Esensinya adalah rentetan tindakan secara tindakan kronologis
atau berurutan.
4.
Rule
Rule adalah suatu
rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan harus ditaati.
Rule kadang-kadang ditimbulkan oleh prosedur, tetapi keadaannya tidak sama.
Perbedaannya terletak dalam hal bahwa rule tidak menurut “urutan-urutan”
tindakan dan waktu pekerjaan pelaksanaan. Persamaannya adalah baik rule maupun
prosedur sama-sama memberikan bimbingan untuk bertindak yang baik. Perbedaan
antara dengan rule dengan policy terletak bahwa policies bertujuan memberikan
17
bimbingan atau
menentukan pemikiran dalam pengambilan keputusan dengan menegaskan atau
menentukan batas-batas lapangan tindakan, sedangkan rules tidak dimaksudkan
untuk membimbing pemikiran, melainkan memberikan bimbingan agar setiap tindakan
tidak menyimpang dari peraturan.
5.
Program
Program adalah suatu
rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkrit. Rencana
ini kongkrit, karena dalam “program sudah tercantum, baik sasaran,
kebijaksanaan, prosedur, waktu maupun anggarannya”. Jadi, program merupakan
usaha-usaha untuk mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan
menurut bidangnya masing-masing
6.
Budget
Budget (anggaran)
adalah suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran yang akan
dilakukan pada setiap bidang, dalam anggaran ini hendaknya tercantum besarnya
biaya dan hasil yang akan diperoleh jadi, anggaran harus rasional.
7.
Metode
Metode merupakan hal
yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan prosedur. Suatu
prosedur terdiri dari serangkaian tindakan.
8.
Strategi (siasat)
Strategi adalah juga
termasuk jenis rencana karena akan menentukan tindakan-tindakan pada masa
datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
18
2.8 Keuntungan dan
Kerugian Perencanaan
KEUNTUNGAN PERENCANAAN
1. Dengan perencanaan tujuan
akan menjadi jelas, objektif dan rasional
2.
Perencanaan menyebabkan semua aktvitas terarah, teratur dan
ekonomis.
3.
Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua
potensi yang dimiliki.
4.
Perencanaan menyebabkan semua aktivitas teratur dan bermanfaat.
5.
Perencanaan merangsang prestasi kerja
6.
Perencanaan menyebabkan semua aktifitas teratur dan bermanfaat.
7.
Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.
8.
Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.
9.
Perencanaan merangsang prestasi kerja
10.
Perencaan memberikan gambaran mengenai seluruh perkerjaan dengan
jelas dan lengkap.
11.
Perencanaan akan memperkecil resiko yang dihadapi oleh sebuah
perusahaan
12.
Dengan perencanaan dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan.
13. Dengan perencanaan
memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas, tepat, lengkap dan
akurat.
KERUGIAAN PERENCANAAN
1. Perencanaan akan membatasi
tindakan dan inisiatif para bawahan karena mereka akan bekerja harus sesuai
dengan pola atau aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
19
2.
Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis. Karena
orang akan lebih memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
3.
Kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk suatu perencanaan sangat
besar dan terkadang pula melampaui hasil dari yang akan dicapai.
4.
Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil
dalam keadaan darurat padahal dalam keadaan darurat, yang dibutuhkan adalah
keputusan yang cepat.
5.
Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang,
belum tentu tepat sehingga manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa
yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
2.9 Syarat – Syarat
Perencanaan dan Rencana
Syarat – syarat perencanaan yang baik,
yaitu :
1. Merumuskan dahulu masalah yang akan
direcanakan sejelas-jelasnya.
2. Perencanaan harus didasarkan pada informasi,
data, dan fakta.
3. Menetapkan beberapa alternatif dan
premisesnya.
4. Putuskanlah
suatu keputusan yang menjadi suatu rencana.
20
3.0 Pertanyaan – Pertanyaan Pokok dalam
Perencanaan
Pertanyaan – Pertanyaan Pokok dalam
Perencanaan (basic question of planning) yang harus di jawab oleh perencana,
yaitu : What, Why, Where, When, Who dan How disingkat 5W+H.
Pertanyaan – pertanyaan ini harus dijawab
secara ilmiah, artinya atas hasil analisis data, informasi,dan fakta, supaya
rencana yang dibuat itu relatif baik, pelaksanaannya mudah dan tujuan yang
diinginkan akan tercapai.
1. What (apa)
Apa
yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran,
sarana, dan prasarana apa yang diperlukan harus ada penjelasan dan
rinciannya. Faktor produksi apa yang
perlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, supaya tujuan dapat
dicapai.
2. Why (Mengapa)
Memngapa
itu jadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan penjelasan,
mengapa ia harus di kerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai
3. Where (mengapa)
Mengapa
itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan penjelasan, mengapa
ia harus dikerjakan dan mengapa dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
4. When (kapan)
Kapan
rencana akan dilakukan, jadi penentuan waktu dimulainya rencana. Penjelasan
waktu dimulainya pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh
21
pekerjaan
harus ditetapkan standar waktu untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan –
alasan memilih waktu itu harus diberikan sejelas-jelasnya.
5. Who (siapa)
Siapa
yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan karyawan, menetapkan
persyaratan dan jumlah karyawan yang akan
melakukan pekerjaan, luasnya wewenang dari masing-masing pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana
mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik pengerjaannya.
Jika
perencanaan suatu usaha didasarkan atas jawaban pertanyaan-pertanyaan pokok (5W
+ H) dengan baik maka rencana yang dihasilkan akan baik pula. Resikonya relatif
kecil, pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan akan tercapai.
3.1 Kesimpulan
Perencanaan
1. Perencanaan
merupakan funsi utama manager, pelaksanaan pekerjaan tergantung pada baik
buruknya suatu rencana.
2. Perencanaan harus diarahkan pada tercapainya
tujuan. Jika tujuan tidak tercapai mungkin disebabkan oleh kurang baiknya
rencana.
3. Perencanaan harus di dasarkan atas kenyataan
– kenyataan objektif dan rasional untuk mewujudkan adanya kerja sama yang
efektif
4. Perencanaan harus mengandung atau dapat di
proyeksikan kejadian- kejadian pada masa yang akan datang.
22
5. Perencanaan harus memikirkan matang-matang
tentang anggaran, kebijakan, program, prosedur, motode, dan standar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Perencanaan harus memberi dasar kerja dan
latar belakang bagi fungsi – fungsi bagi manajemen lainnya.
23
BAB III
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dengan paparan di atas,diharap kan
pembaca paham mengenai definisi atau pengartian perencanaan, jenis-jenis
perencanaan, persyaratan perencanaan,
keuntungan dan kerugian perencanaan, serta kesimpulan perencanaan , serta
contoh yang di berikan, sehingga pembaca mampu menyusun rencana kerja untuk
kasus lain.
4.2
Saran
Akhirnya demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang,dengan kerendahan hati, kami
sangat mengharap kan kritik serta saran yang sifat nya membangun.semonga
makalah ini dapat dan memberi kan
manfaat bagi para pembaca.
Terima
kasih
Wassalamualaikum.wr.wb
24
DAFTAR PUSTAKA
Umar
Husein. Strategic Manajemen In Action.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta,
2003
Husnam
Suad.Pudjisastuti Enny.Dasar-dasar Manajemen keuangan.Penerbit Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.Yogyakarta, 2002
Rangkuti
Freddy.Businnes Plan.Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum.Jakarta, 2003
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2066399-keuntungan-dan-kerugian-karena-perencanaan/#ixzz277Kv0hQe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar